Hati-hati mempelajari ilmu makrifat hakikat

Maret 21, 2009

ilmu ini memang sekarang tergolong langka, jarang sekali ada seorang guru yang mau mengajarkan ilmu ini kepada khalayak umum. selain juga sedikit orang yang memiliki kelebihan ilmu ini. saking langkanya ilmu ini maka banyak orang mencari dan akhirnya tersesat. semula mengira bahwa ia akan mengajarkan ilmu hakikat makrifat ternyata mengajarkan yang bukan itu dan bahkan mengajarkan kesyirikan. buku buku yang membahas ilmu tersebut memang sudah banyak beredar namun hal itu tidak dapat digunakan untuk pegangan dalam mempelajari ilmu ini. ilmu ini adalah wilayah pengalaman sehingga harus diajarkan oleh seorang guru yang memiliki pengalaman tentang hal tersebut. jadi hati hati lah … mempelajari ilmu ini….cek dan ricek lah untuk memilih guru, kyai, syech..dst, kalau perlu test guru tersebut benar benar sudah makrifat tidak atau hanya sekedar berilmu saja belum mengamalkan. kadang orang terkesan dengan kehebatan atau kesaktian yang dimiliki guru tersebut, dikiranya kesaktian dan kehebatan itu tanda bahwa dia oarag suci. kita malah justru hati hati dengan seorang guru yang sering menceritakan kehebatan kehebatannya, bisa inilah bisa itulah, ketemu sama inilah ketemu sama itulah. guru yang demikian berarti ilmunya ketauhidannya belum sempurna karena masih ada aku , istilahnya belum zero mind. guru yang benar benar sakti adalah guru yang sudah tidak mengunggulkan keakuannya, karena makrifatnya dengan allah. bagaimana Guru tersebut mau mengajarkan ilmu makrifat sedangkan dia sendiri tidak mengamalkan ilmu makrifat yang dimiliki. makrifat bukanlah sekedar ilmu namun suatu perbuatan atau tindakan yaitu suatu kesadaran dengan sebenar benar sadar bahwa tidak ada tuhan selain allah. bila anda betul betul tertarik untuk mempelajari ilmu yang satu ini maka kuatkan dulu syariatnya, yaitu dengan mengakui sepenuhnya bahwa apa yang disampaikan rasulullah dalam qur an dan hadits adalah benar. apa yang benar itulah yang benar dan apa yang salah itu adalah salah, jangan sampai ada hati yang ngganjel terkait dengan syariat yang ada. setelah yakin akan syariat yang dipegang mulai lah berjalan artinya mengamalkan dengan keihlasan.. nanti nya akan ketemu dengan hakikat dan akhirnya akan makrifat. jadi sebenarnya Makrifat bukan ilmu namun suatu hasil amaliah. kalau makrifat di ilmukan jadinya malah membingungkan, bahkan ada yang lebih parah lagi ilmu makrifat diperdebatkan. orang kalau sudah makrifat sama allah dia akan lebih banyak diam, sekali lagi makrifat adalah wilayah spiritual experience bahkan merupakan muara dari peaks experience. wilayah pengalaman tidak untuk didiskusikan tapi untuk di alami bersama. Seorang gurupun tidak mampu untuk memberikan kemampuan ini… hanya saja sang guru tersebut memberikan suatu metode …masalah makrifat atau tidak itu sangat tergantung dari Allah. Allah lah yang akan memperkenalkan dirinya kepada hambanya yang dikehendaki untuk memakrifati Dia. semoga kita diberi kemudahan Allah untuk mengenal NYa… Amin ya rabbal alamin.

dari tetangga.

some comment:

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an: Surat Al-Araf ayat 172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,

menurut ayat diatas ketika kita masih menjadi ruh kita juga telah makrifat. Makrifat adalah fitrah modal yang sudah dibawa manusia semenjak lahir. Manusia mempunyai kecenderungan untuk mengakui bahwa ada yang maha kuasa. masalahnya makrifat ini menjadi bias tatkala data data, informasi dan ilmu yang kita terima membiaskan data fitrah itu sendiri. dan lebih mendominasi gerak langkah dan fikiran kita sementara data makrifat terselubung jauh tidak muncul ke permukaan. Perbuatan maksiat dan dosa merupakan salah satu penghalang munculnya makrifat kita kepada Allah SWT. jadi kalau ingin makrifat menurut hemat saya adalah kembali kepada fitrah dengan menghapus data data, informasi dan paham yang membiaskan makrifat, isilah dengan data data yang mendukung makrifat , taubat , iman dan taqwa . Insya Allah kita akan kembali kepada makrifat. dan puncak tertinggi makrifat adalah ketika kita berjumpa kembali dengan Allah SWT di yaumil akhir.

makrifat adalah experience… kalau ilmu makrifat lainlagi .. kalau ilmu makrifat berarti experience yang di teorikan….kalau orang jawa mengatakan ngelmu kalakone kanthi laku, istilah ngelmu lain dengan ilmu. kalau ngelmu itu experience.. kalau ilmu itu teori


Hello world!

Maret 13, 2009

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!